-->

Makan Sushi Terlalu Banyak, Tubuh Pria Ini Penuh dengan Cacing Pita!

Tubuh Pria Ini Penuh dengan Cacing Pita! - Sebagai salah satu makanan yang tanpa melalui proses pengolahan seperti digoreng atau direbus, Sushi kini menjadi tren bagi pencintanya yang gemar menjalani gaya hidup sehat. Namun belakangan, Sushi send sendiri malah menjadi petaka bagi penikmatnya.

Dilaporkan oleh Daily Mail, belum lama ini seorang pria penggemar berat Sushi mengalami keluhan pada perutnya setelah ia memakan Sashimi atau potongan ikan mentah yang merupakan bagian paling favorit dari Sushi. Setelah ditelusuri lebih lanjut, di dalam tubuh pria tersebut ternyata terdapat ribuan cacing pita yang membuatnya sakit perut.

Makan Sushi Terlalu Banyak, Tubuh Pria Ini Penuh dengan Cacing Pita!

Tubuh Pria Ini Penuh dengan Cacing Pita!

Pria yang tidak mau namanya dipublikasikan itu mengaku ia memang gemar memakan Sashimi. Namun belakangan, ia justru merasa mudah sakit perut dan kulitnya yang terasa gatal. Hingga akhirnya, ia pun memutuskan untuk pergi ke dokter dan memeriksa kondisinya.
Betapa terkejutnya dokter yang memeriksa pria tersebut ketika melihat hasil scan yang menunjukan banyak jumlah cacing pita yang tersebar di seluruh tubuh pria tadi. Dokter pun memvonis, bahwa cacing tersebut berasal dari Sashimi yang sering ia konsumsi.

Tubuh Pria Ini Penuh dengan Cacing Pita

Tubuh Pria Ini Penuh dengan Cacing Pita


Dokter yang memeriksa pria tersebut di Rumah Sakit Umum Daerah Guangzhou, Provinsi Guangdong, Cina Timur ini mengatakan bahwa daging ikan mentah yang terdapat di Sushi yang sering pasiennya makan itu sudah terkontaminasi oleh larva dari cacing pita.

Maka tak heran, jika pria malang tersebut menderita gangguan perut dan gatal-gatal karena cacing pita ikut masuk ke dalam tubuhnya bersama dengan daging ikan mentah yang ia makan. Menurut dokter lagi, ikan yang sering terkontaminasi oleh cacing pita adalah Salmon yang merupakan komoditi terbesar untuk diolah menjadi Sushi.

Meski baru beberapa pasien yang mengalami hal ini, sejumlah riset menyebutkan bahwa kasus serupa justru semakin meningkat di kalangan penikmat Sushi di negara berkembang.