-->

Baso Mang Ucok




Posting artikel yang kedua ini mengenai makanan khas indonesia yang sering kita makan ketika panas dan hujan dengan sambal yang banyak sehingga membuat kita kepedesan dan alhasil menghasilkan sesuatu yang disebut ingus aka umbel dan juga keringat dan air mata bercucuran (sedihnya) meskipun sedikit jorok namun terkadang itulah yang sebagian orang alami.

Oke itu sedikit menjelaskan tentang makanan yang bernama BASO. Selanjutnya ya balik ke judul yang saya buat tersebut mengenai Baso Mang Ucok, ini baso udah ada sejak gw belum kuliah di tempat gw sekarang di bandung. kata ibu gw tukang baso ini udah berjualan sejak tahun 90an sampe sekarang masih "lari manis tanjung kimpul dagangan abis duit ngumpul" itu kata2 yang pernah ane denger dari tukang jualan di SD gw dulu masih tetangga gw. 

Ternyata setelah ane tinggal disini ane baru tau kenapa baso ini laris banget. bukan cuma enak yang bikin ini baso selalu habis dibeli orang setiap harinya ternyata salah satu faktor yang membuat ini baso laris adalah karena yang jualan cuma satu - satunya di daerah ini jadi mau ga mau pada beli disini soalnya kalo cari yang lain pasti pada males, mungkin karena udah laper ya hoho..

yang membuat kisah ini menjadi inspiratif adalah hanya dengan berjualan baso satu gerobak nya mang ucok, dia bisa memberikan pendidikan yang tinggi kepada anak-anaknya. anaknya bisa sampai sekolah di perguruan tinggi , hebat bukan si mang ucok ini (Y). Mang ucok ini biasanya mulai berjualan sejak siang hari mungkin mulai sekitar setelah Dzuhur lah dan biasa nya paling cepat sebelum maghrib dia sudah pulang kalo paling lama sih sampai jam 10 malam.

eits jangan dikira penghasilannya sedikit ya om, tante, neng, opa, oma sekalian. begini nih perhitungannya : 1 mangkok di hargai 8 ribu dan sehari bisa menghabiskan 100 mangkok maka hasilnya apa kaga lumayan tuh, em jadi tertarik bisnis baso ini (eh selesain dulu skripsi geng) haha.


dan begitulah sedikit cerita yang disekitar tempat tinggal gw yang mudah-mudah menginspirasi kalian semua.



akhir kata dari Sugeng

"Jangan Memandang Sebelah Mata Hal -hal Kecil Disekitar kita  Karena Anda Akan Mengetahuinya Setelah Anda Mencobanya Sendiri"